Seringkali tanpa sengaja dan disengaja seseorang mengucapkan ungkapan yang pada hakikatnya menghina Allah SWT dan Rasul-Nya. Apakah hal itu dapat menggelincirkan keluar dari Dien Islam ? Apakah benar ada yang disebut kufurn amaliy (kekafiran yang disebabkan oleh perbuatan) dan kufurn i'tiqadi (kekafiran yang timbul dari keyakinan) ?
Bukti ini mengupas akar kekafiran, dengan mengemukakan sikap para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah terhadap beberapa jenis kekafiran yang dewasa ini berkembang di masyarakat. Penulis menegaskan, menurut Ahlussunnah, di antara perkataan dan perbuatan ada yang merupakan kufurn akbar (kekafiran yang terbesar) yang mengeluarkan pelakunya dari agama.
"Banyak dari kalangan ulama yang menukilkan ijma' bahwa menghina Allah dan Rasul-Nya adalah kekafiran yang mengeluarkan pelakunya dari agama. Banyak dari kalangan ulama Ahlussunnah menukilkan ijma' bahwa kekafiran bisa dilakukan dengan perkataan, perbuatan, dan keyakinan."
Penulis, mengutip pendapat para ulama Ahlussunnah, menegaskan bahwa orang yang kafir dalam perbuatan dan ucapan, serta menyakini dalam hati tentang hal tersebut, maka ia betul-betul kafir.